Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Akhirnya Dikucilkan di Lingkungan Rumah, Warga Pekanbaru Ceritakan Berjuang Mati-matian Melawan Covid-19, Semua Diawali Karena Menjenguk Saudara yang Sakit!

IDEAonline - Senin, 21 Desember 2020 | 11:00
Akhirnya Dikucilkan di Lingkungan Rumah, Warga Pekanbaru Ceritakan Berjuang Mati-matian Melawan Covid-19, Semua Diawali Karena Menjenguk Saudara yang Sakit!
National Health Executive

Akhirnya Dikucilkan di Lingkungan Rumah, Warga Pekanbaru Ceritakan Berjuang Mati-matian Melawan Covid-19, Semua Diawali Karena Menjenguk Saudara yang Sakit!

IDEAonline - Ahmad S Udi, warga Pekanbaru, Riau menjadi saksi keganasan virus SARS-CoV-2 atau Covid-19 yang merenggut dua orang anggota keluarganya.

Bahkan Ahmad bersama belasan anggota keluarganya juga sempat dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala.

Ahmad bersyukur, dirinya bisa melewati cobaan dan melanjutkan hidup.

Namun, dua orang anggota keluarganya meninggal dunia karena virus ini.

Berawal jenguk keluarga

Baca Juga: Jangan Termakan Hoax, Ternyata Tidak Semua Aromaterapi Aman Bagi Ibu Hamil dan Anak Kecil, Simak Faktanya!

Baca Juga: Pertimbangkan Lagi Memasak Telur di Panci Alumunium, Ternyata Bahaya Bagi Kesehatan Tubuh

Peristiwa bermula saat abangnya tertua merasakan demam dan dirawat di rumah sakit swasta di Pekanbaru.

Saat itu rumah sakit masih menangani abangnya dengan cara biasa. Belakangan diketahui kerabatnya tersebut terinfeksi corona.

"Kami sekeluarga pun datang menjenguk. Karena enggak tahu kalau abang saya gejala Covid-19. Penanganan rumah sakit seperti biasa," kata Ahmad saat ditemuiKompas.com, Jumat (18/12/2020).

Anggota keluarga pun bebas menjenguk masuk ke dalam bangsal rumah sakit.

Setelah beberapa waktu, kondisi abangnya masih belum juga membaik.

Akhirnya pasien itu dites swab dan hasilnya positif Covid-19.

Baca Juga: Pertimbangkan Lagi Memasak Telur di Panci Alumunium, Ternyata Bahaya Bagi Kesehatan Tubuh

Baca Juga: Duduk di Kasur Sambil Ngangkang, Nagita Slavina Bikin Warganet Salfok Dengan Harga Piyama Miliknya, Sentuh Angka Rp 800 Ribu

18 orang tertular

Dari hasil tersebut, petugas melacak siapa saja yang telah berkontak dengan abangnya.

Kakak Ahmad yang menunggui abangnya selama di rumah sakit juga dinyatakan positif Covid-19 dan bahkan meninggal dunia.

"Seminggu setelah itu, kakak saya yang meninggal dunia, positif Covid-19. Karena kakak yang jagain abang saya," kenang pendiri ojek online Riau (Ri-Jek) itu.

Ahmad yang sempat bersalaman dengan abangnya pun dinyatakan positif Covid-19.

Total ada 18 orang anggota keluarga besarnya yang terpapar virus.

"Kami sekeluarga 18 orang yang terpapar Covid-19. Yang kena itu saya, istri, anak dua orang, ibu saya, adik saya dan keluarga besan saya lainnya. Abang dan kakak saya meninggal dunia," ujar dia.

Istri dan anak positif Covid-19

Istri Ahmad pun menyusul dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Jatuh dari Tangga, Ternyata Penyanyi Terkenal Ini Sempat Berjuang Mati-matian Agar Sembuh dari Virus Corona

Baca Juga: Pengalaman Baru Belanja Furnitur Masa Kini, Serasa Berada di Rumah dengan Zonasi dan Penataan Ruang Per Ruang

Namun dari empat anaknya, hanya dua anaknya yang terpapar, yaitu yang berusia 11 dan 9 tahun.

"Kalau istri bergejala demam. Saya sama istri dirawat satu ruangan. Kalau anak di ruangan lain," ujar Ahmad.

Selama di rumah sakit, Ahmad mengaku hanya mengikuti anjuran dokter dan berpikir positif.

Tinggal adiknya yang dirawatBeruntung Ahmad beserta istri dan anaknya sudah dinyatakan negatif Covid-19.

"Sekarang alhamdulillah sudah pulih dan kembali beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Ahmad.

Saudara-saudaranya pun sudah bisa pulang dari rumah sakit.

"Sekarang tinggal satu adik saya yang masih dirawat. Kami berdoa semoga segera sembuh," ujar dia.

Merasa terkucil

Sudah sembuh dari corona, Ahmad sekeluarga masih banyak berkegiatan di dalam rumah.

Dia keluar hanya untuk ke masjid atau untuk hal-hal yang penting.

Itu pun dia tetap menjaga protokol kesehatan seperti mengenakan masker hingga jaga jarak.

Menjadi penyintas Covid-19 membuat dirinya merasa terkucil dari lingkungan.

Sebab tak ada tetangga yang datang ke rumahnya.

Covid-19 itu nyata

Baca Juga: Tak Perlu Susah-susah Hanya Butuh Waktu 15 Menit, Begini Cara Tepat Mengganti Kran Air yang Rusak

Baca Juga: Mulai Tata Kehidupan dengan Berjualan Tanaman Hias Hingga Kaktus Langka, Umi Pipik Bantah Kuasai Harta Warisan Mendiang Uje, ‘Semua Sudah Dibagi’

Ahmad bersaksi bahwa Covid-19 itu benar-benar ada.

"Bagi masyarakat yang tidak percaya, yakinlah bahwa virus ini nyata," ucap Ahmad.

Ahmad mengajak masyarakat untuk waspada agar tidak ada orang lain yang terpapar seperti dirinya.

"Percaya atau tidak merekalah yang menentukan. Tapi, mengacu pada kami satu keluarga ada 18 orang yang positif corona, kemudian dua jiwa yang tak terselamatkan, apakah mungkin direkayasa. Apa untungnya bagi kami. Saya dan istri dirawat di rumah sakit, anak tidak ada yang merawat di rumah. Saudara-saudara saya juga begitu, anaknya ada yang dititipkan ke tetangga," ungkap Ahmad.

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul Berawal Jenguk Saudara, 18 Orang Sekeluarga Positif Covid-19, 2 Meninggal Dunia

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular