Follow Us

Tidak Benar Polusi Udara Jakarta Menurun karena Pandemi, Ini Sebabnya!

Johanna Erly Widyartanti - Minggu, 10 Januari 2021 | 07:00
Ilustrasi polusi di luar ruang, nisa berasal dari asap mobil.
Kompas.com

Ilustrasi polusi di luar ruang, nisa berasal dari asap mobil.

Peneliti dari Divisi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) Bella Nathania mengungkapkan, langit biru Jakarta terlihat hanya karena penerapan PSBB, tetapi indeks kualitas udara tetap terbilang buruk.

Artinya, kata Bella, kebijakan PSBB dilakukan semata-mata untuk membatasi aktivitas publik dan meminimalisasi penyebaran pandemi Covid-19, tetapi tidak dengan tujuan jangka panjang, yaitu memperbaiki kualitas udara yang sebenarnya juga dapat mengurangi jumlah kematian akibat virus corona.

Baca Juga: Kota-kota Besar Dunia Perluas Jalur Pejalan Kaki dan Sepeda, Mana Saja?

Ilustrasi polusi lingkungan karena aktivitas pabrik yang meningkatkan emisi karbon.
tribunnews.com

Ilustrasi polusi lingkungan karena aktivitas pabrik yang meningkatkan emisi karbon.

3. Warga menggugat negara atas pencemaran udara.

Di balik pandangan tentang pencemaran udara tahun ini yang telihat baik secara kasatmata, ternyata berbanding terbalik dalam hal data yang juga diungkapkan oleh LBH Jakarta.

Sejak tahun lalu, LBH Jakarta mendampingi proses Gugatan Warga Negara atas Pencemaran Udara Jakarta di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Ayu Eza Tiara sebagai salah satu tim advokasi yang mendampingi proses hukum 32 penggugat menyebutkan, sudah ada 88 alat bukti surat dan tiga saksi fakta yang dibawa ke muka persidangan.

Dalam persidangan, Ayu mengungkapkan, meski pihak penggugat sudah menghadirkan saksi fakta dari publik, ternyata kuasa hukum tergugat merespons dengan cukup defensif.

"Mereka malah mengatakan pengakuan dari saksi fakta dianggap sebagai penyakit yang sudah lama, bukan karena polusi udara. Lalu, harus berapa banyak lagi warga negara yang menderita pencemaran udara? Karena kenyataannya kondisi paru-paru setiap orang berbeda-beda," tegas Ayu.

"Tiga saksi fakta tersebut ada yang dari open-call (mengundang masyarakat umum yang menderita akibat pencemaran udara dan mau berpartisipasi) dan kita juga akan menghadirkan tiga saksi ahli," imbuhnya. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Benarkah Polusi Udara di Jakarta Menurun Selama Pandemi? Ini Faktanya

#BerbagiIDEA

Halaman Selanjutnya

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest