IDEAOnline-Melakukan olah raga untuk menjaga stamina dan meningkatkan imun tubh memang sangat disarankan di masa pandemi Covid-19 dan puasa Ramadan ini.
Namun, jangan karena saking bersemangatnya terus melakukan olah raga setiap hari.
Olahraga yang telalu sering ataupun terlalu jarang rupanya tidak direkomendasikan.
American College of Sports Medicine (ACSM) menghimbau masyarakat untuk latihan fisik 3-5 kali dalam seminggu, dengan total waktu 150 menit.
Mengapa?
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr Michael Triangto, Sp.KO menyebutkan bahwa dalam kondisi pandemi seperti ini, kita tidak boleh berada dalam kondisi terlalu lelah.
“Tubuh perlu waktu untuk melakukan recovery. Memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat olahraga,” tutur Michael sebagaimana dikutip oleh Kompas.com, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Pantas Saja Anak Belum Mau Makan Sendiri di Meja Makan, Pasti Belum Coba Trik Ini
Baca Juga: Enam Cara Berolah Raga di Rumah Anti Malas Lagi di Masa Pandemi
Olahraga menyebabkan kerusakan sel yang ditandai dengan kaku atau nyeri pada bagian yang mengalami latihan fisik.
Biasanya rasa kaku atau nyeri ini muncul satu hari setelah olahraga.
“Biasanya tubuh kita kaku kalau bangun pagi, itu sel yang rusak. Itu adalah asam laktat yang belum tereliminasi. Kita butuh waktu dulu untuk tubuh beristirahat,” papar Michael.
Dengan total waktu 150 menit, kamu bisa berolahraga 3 kali dalam seminggu dengan rentang waktu 50 menit atau 5 kali dalam seminggu dengan rentang waktu 30 menit.
“Bagaimana kalau kita olahraga 2 kali saja dalam seminggu, masing-masing 75 menit? Jika begitu, metabolisme tubuh tidak akan terjaga pada hari-hari yang tidak olahraga,” tutur ia.
Idealnya, kamu berolahraga dengan mengistirahatkan tubuh selama 1 hari.
Baca Juga: Cara Aman Berolah Raga Jika Tinggal di Kawasan dengan Polusi Tinggi
“Misal Senin kita olahraga, Selasa istirahat, Rabu olahraga lagi, Kamis istirahat, dan Jumat olahraga lagi. Kalaupun dilakukan 5 kali dalam seminggu, tetap ada jeda 2 hari,” tambah ia.
ACSM telah merilis kurva berbentuk huruf J yang merepresentasikan hubungan intensitas olahraga dengan risiko infeksi.
Baca Juga: Simak Rahasia Cegah Nyamuk Datang ke Kamar Tidur, Letakkan Bumbu Dapur Ini di Kolong Kasur!
Baca Juga: Dicanangkan 1970 Ini Sejarah Hari Bumi, Berawal dari AS dalam Perangi Polusi
Olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang memiliki risiko infeksi yang sedikit.
Sementara itu, olahraga intensitas berat memiliki risiko infeksi yang tinggi pula.
“Risiko infeksi kan justru yang kita sedang hindari saat berpuasa, juga masa pandemi ini,” tambah Michael. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Olahraga Idealnya 3 hingga 5 Kali Seminggu, Ini Alasannya #BarbagiIDEA