Masker bedah tiga lapis berada di urutan kedua dalam studi para peneliti di Duke University, dan nomor satu menurut Caravanos. "Masker bedah tiga lapis murah, sekali pakai, memudahkan bernapas serta memiliki banyak lapisan."
Dalam uji coba, masker ini hanya menyebarkan partikel 0-0,1 tetesan saat pemakainya berbicara.
Masker berbahan katun
Selanjutnya adalah masker katun berlapis ganda dan yang dibuat dengan kain polipropilen, yang biasa digunakan sebagai filter pada masker wajah.
Dalam penelitian di Duke University, keduanya mampu mengurangi jumlah semburan dari percakapan normal dan sama efektifnya dengan masker bedah standar.
Baca Juga: Warga Se-Indonesia yang Belum Tau, Simak Cara Mendapatkan Obat Gratis Bagi Pasien Covid yang Isoman!
"Saat membeli masker katun, carilah yang 100 persen katun tenun ketat," ujar Caravanos. "Jika tidak dijalin dengan rapat, partikel virus bisa lolos," sambung dia.
"Kita membutuhkan setidaknya dua lapisan, karena dengan begitu, setiap partikel yang melewati lapisan pertama akan disaring oleh lapisan kedua," tambah dia.
Caravanos melanjutkan, masker wajah yang pas dan rapat sangatlah penting. "Masker harus ketat dengan kurva dagu di bagian bawah untuk mencegah sesuatu keluar," kata dia.
Masker katun tidak selalu memiliki penjepit hidung yang melindungi penutup di sekitar hidung, dan ini bisa berdampak buruk. "Masker bisa merosot dan saat kita menghembuskan napas atau menghirup, partikelnya bisa keluar."