Follow Us

Jangan Anggap Sepele, Siapa Sangka Covid-19 Juga Dapat Menjadi Penyebab Rontoknya Rambut, Ini Faktanya

Maulina Kadiranti - Senin, 19 Juli 2021 | 16:03
ilustrasi keramas
freepik.com

ilustrasi keramas

memasuki fase istirahat agar tubuh dapat fokus pada tugas yang lebih penting.

Kemudian, di saat tubuh kita siap memulai kembali pertumbuhan rambut, pertumbuhan rambut baru tersebut dapat mendorong rambut lama.

Seringkali, rambut akan rontok tiga hingga enam bulan setelah memasuki fase istirahat.

Jadi, jika IDEA lovers mengalami kejadian besar pada hidup kita di bulan Maret, bisa jadi kita baru melihat efeknya di bulan Agustus.

Baca Juga: Tak Cukup Prokes, Cobalah Mulai Hindari 5 Kebiasaan Buruk Ini Agar Imun Tubuh Kuat Hadapi Pandemi, Begadang Juga Jangan!

Baca Juga: Warga Se-Indonesia Jangan Lagi Konsumsi Vitamin C Berlebihan Demi Mencegah Covid-19, Ini Aturannya!

Ilustrasi seseoarang yang sedang melakukan isoman.
Pixabay

Ilustrasi seseoarang yang sedang melakukan isoman.

Banyaknya jumlah helai rambut yang rontok Kondisi telogen effluvium bukan hanya mengakibatkan belasan rambut jatuh.

Jumlah rambut yang rontok jauh lebih banyak, dan bisa terlihat di kamar mandi, sisir, atau bahkan di seluruh tempat di mana IDEA lovers duduk.

"Biasanya, sekitar 15 persen rambut kita berada dalam fase istirahat. Selama telogen effluvium, ada proporsi rambut lebih tinggi yang dapat memasuki telogen sebelum waktunya dan bisa sampai 50 persen," kata Shaver.

Jumlah rambut yang rontok berbeda untuk setiap orang, namun ia mengatakan hal itu tergantung dari tingkat keparahan akibat stres.

Apakah rambut bisa tumbuh kembali?

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest