Follow Us

Dituding sebagai Penyebab Perubahan Iklim dan Pemanasan Global, Inilah 6 Jenis Utama Gas Rumah Kaca

Kontributor 01 - Minggu, 17 Mei 2020 | 13:55
Struktur bisa terus bergerak untuk memperlihatkan sebuah rumah kaca berpanel. Namun, ketika cuaca buruk atau pemilik rumah ingin lebih privasi, mereka dapat menutupnya kembali.
(Ross Russell)

Struktur bisa terus bergerak untuk memperlihatkan sebuah rumah kaca berpanel. Namun, ketika cuaca buruk atau pemilik rumah ingin lebih privasi, mereka dapat menutupnya kembali.

IDEAOnline-Gas rumah kaca kerap dituding sebagai penyebab perubahan iklim atau pemanasan global.

Apa benar gas rumah kaca adalah gas jahat yang merusak bumi?

Dikutip dari situs National Aeronautics and Space Administration atau NASA, gas rumah kaca adalah gas-gas di atmosfer bumi yang berfungsi menangkap panas.

Atmosfer bumi terdiri dari sekitar 78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, dan 1 persen gas lainnya.

Sebagian gas-gas dalam 1 persen itu termasuk gas rumah kaca.

Gas rumah kaca menjaga kestabilan temperatur bumi.

Manusia, hewan, serta tumbuhan bisa hidup.

Namun terlalu banyak gas rumah kaca tentu tak baik.

Sebab, bumi bisa terlalu panas atau yang kini kita sebut sebagai pemanasan global.

Sayangnya, selama 200 tahun terakhir, manusia menghasilkan gas rumah kaca terlalu banyak.

Kebiasaan buruk itu membuat bumi kini terancam rusak.

Apa saja gas-gas yang memicu terjadinya pemanasan global?

Bagaimana dampaknya bagi bumi?

Berikut enam gas rumah kaca yang utama.

Baca Juga: Iklim Tropis, Bukan Musibah tapi Anugerah, Ini Penjelasannya!

Laut dengan jembatan terpanjang di China, ketenangannya terwakili dari warna turqouise.
bbc

Laut dengan jembatan terpanjang di China, ketenangannya terwakili dari warna turqouise.

1.Uap air (H2O)

Uap air adalah air dalam bentuk gas.

Air dari darat dan lautan menguap karena terkena panas matahari lalu menjadi awan di langit.

Air yang terkandung di awan itu akan turun kembali ke darat dan laut menjadi hujan.

Proses ini memberi efek dingin.

2. Karbon dioksida (CO2)

Gas ini terdiri dari karbon dan oksigen.

Karbon dioksida ada di sekitar kita. selain dari proses pernafasan, karbon dioksida datang dari makhluk hidup yang membusuk.

Karbon dioksida juga dihasilkan gunung berapi. Namun paling banyak, gas ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil.

Saat ini, lebih dari setengah CO2 yang dilepas ke atmosfer berasal dari pembakaran bahan bakar fosil selama 30 tahun terakhir.

Apa saja yang termasuk bahan bakar fosil?

Ada batu bara serta minyak dan gas bumi.

Selama 200 tahun terakhir, kita terlalu banyak menghasilkan karbon dioksida.

Rutinitas sehari-sehari yang menghasilkan karbon dioksida di antaranya berkendara menggunakan motor atau mobil yang berbahan bakar bensin dan gas.

Kemudian menggunakan listrik yang berasal dari pembakaran minyak atau batu bara.

Hampir seluruh aktivitas manusia yang membutuhkan listrik, atau konsumsi dan penggunaan barang yang diproduksi dengan mesin, menghasilkan karbon dioksida.

Gas ini menjadi gas yang paling berkontribusi menyebabkan pemanasan global.

Semua ini terjadi ketika manusia memasuki era Revolusi Industri dengan kemunculan pabrik dan mesin.

Baca Juga: Arsitektur Lokalitas pada Desain Hunian Bantu Atasi Krisis Iklim, Ini Penerapannya!

Kurangi sampah di dapur.
Bruce Forster

Kurangi sampah di dapur.

3. Metana (CH4)

Metana terbentuk dari karbon dan hidrogen atau air.

Metana dihasilkan oleh rawa-rawa, sawah padi, peternakan, sampah sisa makanan, dan penggunaan gas bumi serta batu bara.

Metana kini dianggap sebagai penyebab pemanasan global terburuk kedua setelah karbon dioksida.

4. Ozon (O3)

Di ketinggian 30 kilometer di langit atau lapisan stratosfer, ozon atau trioksigen membantu menangkal radiasi matahari.

Manusia dan makhluk hidup lainnya tak bisa terpapar radiasi matahari yang terlalu kuat. Lapisan ozon-lah yang selama ini melindungi kita.

Namun, selama ini kita menambah lapisan ozon di langit yang rendah atau troposfer.

Dengan adanya ozon di troposfer, makin banyak panas yang terperangkap di bumi.

Ozon di lapisan troposfer ini terbentuk dari kebiasaan manusia mengendarai mobil dan aktivitas pabrik.

Baca Juga: Tak Hanya Polusi, Pencemaran dan Krisis Air Jadi Bagian dari Dampak Perubahan Iklim

pabrik semen jadi rumah
ricardo bofill

pabrik semen jadi rumah

5. Dinitrogen oksida (N2O)

Dinitrogen oksida biasa kita kenal sebagai penambah kecepatan di kendaraan dan roket.

Secara alami, dinitrogen oksida dihasilkan oleh laut serta bakteri di tanah.

Namun, dinitrogen oksida yang berlebihan juga dihasilkan oleh pabrik, pembangkit listrik, dan pupuk.

Akibat dinitrogen oksida yang terlalu banyak, lapisan ozon rusak.

Rusaknya lapisan ozon bisa membuat manusia dan makhluk hidup terpapar radiasi matahari yang merusak tubuh.

Kanker kulit salah satu penyakit yang disebabkan radiasi matahari yang terlalu kuat.

6. Klorofluorokarbon ( CFC)

Senyawa ini diciptakan oleh manusia dengan menggabungkan unsur klorin, karbon, hidrogen, dan fluorin.

Tujuannya, menghasilkan senyawa kimia pendingin yang kita kenal dengan freon.

Pendingin seperti kulkas dan AC menggunakan freon.

Pernah merasakan deodoran semprot yang memberi efek dingin?

Kemungkinan ada kandungan CFC di dalamnya.

Sama seperti dinitrogen oksida, CFC merusak lapisan ozon.

Selain itu, CFC memperkuat efek gas rumah kaca yang menambah panas bumi.

Untungnya, pada 1987, disepakati perjanjian Montreal Protocol untuk tak lagi menggunakan gas-gas yang merusak ozon.

NASA melaporkan pada 2018, lubang di lapisan ozon mulai pulih akibat pelarangan CFC. Artikel ini telah tayang diKompas.com dengan judul "6 Gas RumahKaca "

Baca Juga: Yuk, Turut Bantu Selamatkan Bumi dengan Mendaur Ulang Kertas

#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork

(*)

Source : Kompas.com

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest