Follow Us

Temukan Guci di Loteng, Pria Ini Ceritakan Asal Muasal Surat Aneh, Tertulis Bahwa Presiden Negara Republik Indonesia Tahun 1947 Meminjam Uang kepada Kakeknya

IDEAonline - Jumat, 21 Agustus 2020 | 08:00
Viral surat utang negara tahun 1947 senilai Rp 1.500 di Ogan Komering Ilir (OKI)
Tribun Sumsel

Viral surat utang negara tahun 1947 senilai Rp 1.500 di Ogan Komering Ilir (OKI)

"Setelah itu kami akan memberikan surat ini kepada pemerintah, jika nantinya memang akan dimuseumkan," tambahnya.

Baca Juga: Ada yang Sadar? Mengapa Bagian Freezer Tak Dipasangi Lampu?

Dilansir dari Sripoku.com, terkait viralnya surat tersebut, Pemerhati Sejarah Kota Palembang, Rd Muhammad Ikhsan memberikan tanggapannya.

Menurut Ikhsan, sudah tentu surat tersebut harus dilakukan pembuktian secara mendalam untuk mengungkap kebenarannya.

"Bukan pembuktian asli atau tidaknya surat itu karena juga merupakan tulisan tangan. Tapi yang lebih harus dibuktikan adalah maksud dari yang saat ini kita tangkap pada tulisan itu. Apakah sudah sesuai atau belum dari makna sebenarnya," ujarnya, Rabu (19/8/2020).

Menurutnya, pernyataan sepihak dari ahli waris tidak bisa dijadikan patokan untuk menarik kesimpulan dari sejarah.

"Dalam konteks apa surat itu dibuat, kita belum tahu. Tapi dari sisi sejarah, penemuan ini jelas sangat menarik," ujarnya.

Menariknya, kata Ikhsan, pada surat itu tertulis tanggal 10-11-1947 sebagai keterangan waktu.

Dikatakannya, tanggal tersebut terjadi beberapa bulan setelah terjadinya agresi militer I pada 21 Juli 1947. Sebelumnya atau pada bulan Januari 1947, terjadi pertemuan selama lima hari lima malam antara pejuang di kota Palembang melawan penjajah Belanda.

Namun saat itu seluruh pasukan pejuang di Kota Palembang memutuskan untuk mundur sejauh 20 km dari pusat kota. Sebab pasukan Belanda mengancam akan membumi hanguskan pusat kota Palembang dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga: Mengecat hingga Ganti Furnitur, Tilik Kembali Range Harga Renovasi Dapur Mulai dari Rp 1 Jutaan!

"Karena masyarakat saat itu banyak yang berada di kota, jadi para pejuang kita memilih untuk mundur. Padahal kekuatan pejuang kita sudah kuat untuk berperang di kota.

Source : GridHot.ID

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest