Sistem harian memiliki kelebihan yaitu tukang harus bekerja terus tanpa ada kesempatan menganggur.
Untuk mengefisienkan pekerjaan tukang, kamu harus menyiapkan terlebih dahulu material serta gambar teknik yang menerangkan apa saja yang perlu diganti atau dirobohkan.
Sisi positif lainnya, jika pekerjaan tukang dalam 2 hari tidak memuaskan, kamu bisa langsung menghentikan pekerjaannya dan mengganti dengan tukang lain tanpa harus menunggu hingga pekerjaan itu selesai.
Namun, di balik itu ada kekurangannya yaitu kamu harus terus menerus mengawasi kerja tukang.
Jika tidak, mereka akan sering menganggur. Semakin lama proyek dikerjakan maka semakin banyak upah yang akan mereka terima.
Jika begini, tentu kamu akan rugi. Sistem harian ini akan lebih tepat jika digunakan untuk renovasi dengan volume pekerjaan kecil seperti mengganti letak pintu, mengganti keramik lantai, atau mengecat dengan ukuran kecil.
Selain itu, akan lebih tepat jika kamu mempunyai waktu yang cukup banyak untuk mengawasi pekerjaan.
Baca Juga: Wow! Sudah Boleh Pakai Tes Antigen, Apa Saja Syarat Terbaru Naik Pesawat di Masa PPKM Ini?
Baca Juga: Tips Aman Ambil Kredit Renovasi ke Bank dan Tentukan Angsuran Ideal
Sistem Upah Tukang Borongan
Sedangkan pada sistem borongan setidaknya terdapat dua pola, yaitu borongan pola upah dan borongan utuh.