Follow Us

Doyan Tidur Melebihi 7 Jam? Efek Sampingnya ke Jantung Lho! Ini Penjelasannya

Johanna Erly Widyartanti - Sabtu, 20 April 2019 | 18:00
Tidur yang sehat justru merupakan langkah cerdas untuk meningkatkan produktivitas.
Tribunnews.com

Tidur yang sehat justru merupakan langkah cerdas untuk meningkatkan produktivitas.

IDEAOnline-Inilah penjelasan Dr. Andreas Prasadja, RPSGT yang telah mendalami ilmu kedokteran tentang kesehatan tidur di beberapa negara seperti Singapura, Australia, dan Amerika.

Tidur adalah kebutuhan dasar manusia, sama seperti makan dan minum.

Walau kita bisa melewatkan makan dan minum untuk beberapa waktu, kekurangan tidur barakibat langsung pada kemampuan kognitif, mental, dan stabilitas emosional manusia.

Kesehatan tidur telah terlalu lama diabaikan.

Ketika setiap malam kita terlelap, terjadi proses luar biasa yang menjaga dan meningkatkan produktivitas, kesehatan, dan keselamatannya.

Dalam jangka panjang, pengurangan tidur juga berakibat pada obesitas, hipertensi, berbagai penyakit jantung, stroke, diabetes, disfungsi seksual, hingga peningkatan risiko kanker.

Baca Juga : 5 Kebiasaan Buruk Ketika Membersihkan Kamar Tidur, Segera Hentikan!

Baca Juga : Bantu Mengurangi Stres Hingga Buat Tidur Lebih Nyenyak, Inilah 5 Manfaat Kesehatan dari Rumah yang Bersih

Dalam jangka panjang, pengurangan tidur juga berakibat pada obesitas, hipertensi, berbagai penyakit jantung, stroke, diabetes, disfungsi seksual, hingga peningkatan risiko kanker.

Dalam jangka panjang, pengurangan tidur juga berakibat pada obesitas, hipertensi, berbagai penyakit jantung, stroke, diabetes, disfungsi seksual, hingga peningkatan risiko kanker.

Bagi kesehatan jantung misalnya, durasi tidur yang dianggap sehat adalah tujuh jam setiap malamnya.

Tidur kurang dari tujuh jam setiap malamnya telah diketahui meningkatkan risiko terkena penyakit jantung-pembuluh darah.

Demikian juga dengan durasi tidur lebih dari tujuh jam.

Sesuai dengan hasil penelitian yang dituangkan dalam jurnal kedokteran SLEEP, yang dikeluarkan oleh American Academy of Sleep Medicine, durasi tidur lebih dari tujuh jam bukanlah kebanyakan tidur, tetapi kantuk yang berlebihan atau hipersomnia.

Sayangnya, di tengah denyut kehidupan modern, tidur adalah kebutuhan dasar manusia yang paling sering dikorbankan demi produktivitas.

Baca Juga : Pengaruhi Kenyamanan Tidur, Ini Dia Tes Kelayakan Bantal Menurut Ahlinya

Baca Juga : Apartemen Ini Dibangun dengan Desain yang Bisa Bikin Tidur Nyenyak

Tempat tidur berbentuk rahim yang bisa menjaga kualitas tidur.
mirror.co.uk

Tempat tidur berbentuk rahim yang bisa menjaga kualitas tidur.

Tidur bukanlah bentuk kemalasan.

Tidur yang sehat justru merupakan langkah cerdas untuk meningkatkan produktivitas.

Tanpa sadar dengan mengurangi tidur, kita justru menurunkan performa yang jelas mengurangi produktivitas itu sendiri.

Parameter tidur yang sehat melingkupi durasi dan kualitas tidur yang baik.

Untuk mengukur kualitas tidur yang baik tak perlu pemeriksaan rumit di laboratorium tidur seperti yang dilakukan oleh para ahli kedokteran tidur.

Dalam kehidupan sehari-hari tanda tidur yang tak sehat mudah saja, yaitu mengantuk.

Ketika kita bangun segar bugar dan tak mengantuk di siang hari, tanpa kafein ataupun nikotin, artinya tidur kita sudah sehat.

Baca Juga : Sulit Tidur Malam? Coba Pakai 5 Cara Ini Agar Cepat Terlelap

Baca Juga : Bagaimana Jika Kamar Tidur Tak Berbentuk Kotak? Inilah Solusinya Agar Memberi Energi Positif

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest