Baca Juga: Ketika Memasak Jadi Obat Stres Ampuh Saat Pandemi, Cek 5 Titik Ini di Dapur
Berikut 6 fakta tentang Ivermectin yang perlu diketahui.
1. Ivermectin obat cacing
Dijelaskan pakar Farmakologi & Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Nafrialdi, PhD, SpPD, ivermectin secara konvensional sebenarnya digunakan sebagai obat cacing.
Ivermectin biasa digunakan untuk mengobati onchocerciasis, strongyloidiasis dan penyakit lain yang disebabkan oleh cacingan, atau sebagai obat cacing, yang umumnya ditularkan melalui tanah.
2. Efek samping ivermectin
Ivermectin terdaftar di Indonesia dengan sediaan kaplet 12 mg.
Obat ini diberikan dalam dosis tunggal, biasanya satu tahun sekali, untuk membunuh cacing dan larvanya di rongga perut.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, berkata bahwa ketika digunakan dengan indikasi tersebut, Ivermectin dapat menimbulkan efek samping langsung berupa diare, ngantuk, mual dan muntah.
Pada pasien dengan gangguan liver, Ivermectin bahkan bisa menyebabkan perburukan fungsi hati.
"Sejatinya obat ini kerjanya lokal untuk membunuh larva atau cacing di usus, sehingga kalau ini (Ivermectin) akan ada di dalam darah untuk membunuh virus tentu akan membutuhkan dosis yang lebih besar lagi," ujar Ari.